Presiden Mesir Dr. Muhammad Mursi (Mohammed Morsi) meninggal dunia pada Senin (17/6/2019) saat menjalani proses persidangan. Mursi adalah presiden Mesir pertama yang dipilih secara demokratis.
Mursi adalah tokoh senior Muslim Brotherhood (Persaudaraan Muslim), yang kini dilarang oleh pemerintah Mesir. Ia tengah menjalani persidangan atas tuduhan espionase. Ia pingsan lalu meninggal di tempat saat [hakim memutuskan] kasus ini ditunda.
Pada Mei 2015, Muhammad Mursi tersingkir, dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan. Dakwaannya berlapis, mulai dari penahanan dan penyiksaan para pendemo, membocorkan rahasia negara, berkomplot dengan kelompok asing bersenjata, hingga kabur dari bui (yang dia lakukan bersama anggota Hamas dan Hizbullah pada 2011).
Sejak kudeta Juni 2013, ia dikurung dalam penjara berkeamanan ketat di Iskandariyah. November 2016 lalu, Pengadilan Tinggi Mesir membatalkan putusan hukuman mati tersebut. Jaksa mengatakan, laki-laki berusia 67 tahun ini, dinyatakan meninggal ketika tiba di rumah sakit Kairo.
Penyebab kematian Mursi masih dalam proses penyelidikan. Untuk sementara, tidak terlihat bekas luka pada bagian tubuhnya. Namun, Muslim Brotherhood menuduh pemerintah melakukan pembunuhan terhadap Mursi, dengan cara memperlakukannya dengan buruk di penjara.
Muslim Brotherhood juga mengajak seluruh Mesir untuk mengadakan pemakaman nasional untuk Muhammad Mursi.
Menanggapi berita kabar kematian Mursi, sejumlah pemimpin dan pengamat dunia memandang sebagai sejarah yang tidak terlepas dari kekuasaan tirani yang ada kemudian menyebabkan kematian.
Mursi memenangkan pemilu demokratis pertama di Mesir pada 2012 dengan perolehan suara 51,7 persen, usai revolusi Mesir yang berlangsung sejak 2011. Namun, beberapa tahun memerintah, Mursi dikudeta oleh pasukan militer masif yang memprotes kepemimpinannya.
Mursi berkuasa selama satu tahun tiga hari. Ia digulingkan pada 3 Juli 2013 oleh kombinasi protes jalanan dan kudeta militer. Sebulan kemudian, 14 Agustus, ribuan pendukung Mursi turun ke jalan memprotes kudeta. Militer merespons dengan membantai sekitar 1500 pemrotes hanya dalam satu hari.
Peristiwa ini hingga dikenal sebagai Pembantaian Rabaa. Pada 3 Juli 2013, Mursi dikudeta dan digantikan oleh Presiden saat ini, Abdel Fattah el-Sisi. Ia sempat menjadi tahanan rumah sebelum dijebloskan ke penjara.
Itulah perjuangan dan perjalanan politik Mursi yang berkarakter, selalu setia dan berani berkorban demi menjaga konsep “Brotherhood”.
Innalillahi wainnailaihi rojiun.
Selamat jalan Syuhada, Presiden Hafidz Qur’an Dr. Muhammad Mursi. Semoga diberi tempat terbaik di sisi Allah SWT.
#SelamatJalanSangSyuhada
#BrotherhoodForever
#BRORIVAICenter