“Pasca Debat Capres putaran kedua ternyata melahirkan debat lanjutan dan menuai banyak kritik di ruang publik tanpa henti.
Ada kritik konstruktif adapula kritik destruktif yang sulit dibedakan. Lagi-lagi kritik itu datang bukan karena motivasi untuk membenarkan yang keliru dan sekedar mengoreksi sikap yang tidak pantas dalam debat, tapi lebih pada upaya menggiring permusuhan dan membangkitkan emosi publik guna memastikan keberpihakan bagi para swing voters.
Meluasnya debat hingga di luar pentas dan kuatnya pancaran kritik yang dilancarkan melalui media sosial, sungguh memberi hasil yang efektif dalam mengakselerasi pemilih segera memutuskan preferensinya yang selama ini penuh kalkulasi dan pertimbangan.
Namun perlu dicatat bahwa kritik itu tidak kemudian merugikan sekalipun untuk mencari titik lemah masing -masing pihak, apalagi bersifat tendensius.
Seperti ungkapan Dale Carnegie: “remember that unjust criticism is often a disguised compliment.”
Artinya, kita senantiasa harus berhati-hati, cermat, dan cerdas memaknai debat dan esensi kritik yang berlangsung secara dinamis.
Jangan sampai salah alamat dalam memilih, karena kritik yang tidak adil seringkali merupakan pujian terselubung.
#JadilahPemilihCerdas
#BRORIVAICenter