BRORIVAI Center mengirim salah satu jajaran pengurus utamannya, Muhammad Alif Andyva, sebagai peserta Roadshow-Conference of Indonesian Diaspora Youth 2018, bertempat di KBRI Singapura, Sabtu, 14 Juli 2018.
Roadshow ini merupakan bentuk sosialisasi dalam mempersiapkan Konferensi Pemuda Diaspora Indonesia 2018, yang mengelaborasi mengenai wujud 100 tahun NKRI akan datang menuju Konferensi Visi Indonesia 2045.
Dalam kegiatan ini, bertindak sebagai nara sumber yakni, Dr. Dino Pati Djalal, Chairman of the Board, Indonesia Diaspora Network Global dan Prof. Dr. Dwia Aris Tina Pulubuhu, Ketua Forum Rektor Indonesia yang juga sebagai Rektor Univeristas Hasanuddin (Unhas).
(Foto: Dr. Dino Pati Djalal, Chairman of the Board, Indonesia Diaspora Network Global dan Prof. Dr. Dwia Aris Tina P., Ketua Forum Rektor Indonesia bersama Peserta Roadshow – Conference of Indonesian Diaspora Youth 2018 di KBRI Singapura)
“Pertemuan ini sangat menarik perhatian dan bermanfaat karena merupakan ‘a meeting of the minds’ bagi generasi muda bangsa kita agar dapat berpikir futuristik dan mampu memproyeksikan kondisi global pada 2045. Disadari atau tidak, mayoritas generasi milenial dan pemuda saat ini dipastikan akan ikut menentukan nasib bangsa Indonesia kelak”, jelas Alif Andyva, Executive Board BRORIVAI Center yang dihubungi, Sabtu (14/7/2018) sore.
Pada kesempatan ini, esensi paparan Dino Pati Djalal sangat erat kaitannya dengan rencana Conference of Indonesian Diaspora Youth mendatang, dimana akan melihat pentingnya menjaga identitas, budaya, kearifan lokal dan semangat ke-Indonesia-an dan ke-Bhineka-an dalam satu abad NKRI, serta bagaimana mencetak generasi 2045 yang kompetitif, unggul, dan juara. Sedangkan Dwia Aris Tina menyampaikan tentang empat pilar menuju visi Indonesia 2045, dengan menempatkan Pancasila sebagai basis utamanya.
Menurut Alif Andyva, pembahasan tentang kekuatan dan ketahanan NKRI serta empat pilar yang dipaparkan oleh Ibu Dwia selaku Ketua Forum Rektor Indonesia itu, sesungguhnya merupakan isu-isu strategis kontemporer yang patut diperhatikan dan dikaji lebih jauh untuk kepentingan nasional di masa depan.
“Visi Indonesia 2045 tidak terlepas dari dinamika lingkungan strategis, sehingga membutuhkan studi yang bersifat komprehensif. Kami juga akan melakukan register dan menyumbangkan pemikiran dalam melengkapi Visi Indonesia ini, karena mempunyai relevansi dengan visi misi BRORIVAI Center yang kita set-up sebagai lembaga strategis dan think tank di kawasan Indonesia Timur”. Pungkas penstudi strategis dari Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University (RSIS-NTU) ini.
Adapun empat pilar visi yang dimaksud adalah mencakup, pembangunan sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas dan penguasaan Iptek, pembangunan ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan, ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan yang baik.
Kegiatan sosialisasi dan roadshow ini diikuti oleh berbagai elemen, antara lain mahasiswa Indonesia di luar negeri, para profesional muda, dan pemerhati masa depan bangsa dalam menyongsong Indonesia 2045.
Rencana Conference of Indonesian Diaspora Youth 2018 sendiri akan diselenggarakan di Jakarta pada 13-15 Agustus 2018, yang akan menghadirkan antara pemuda diaspora Indonesia dari seluruh dunia dengan pemuda cemerlang dari seluruh provinsi di Indonesia.(*